Sistem cerdas
Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar atau mengerti dari pengalaman. Memahami pesan yang kontradiktif dan ambigu, menanggapi dengan cepat dan baik atas situasi yang baru, menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah dan menyelesaikannya secara efektif (Winston dan Pendergast, 1994).
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligent, AI) telah menjadi wacana umum yang sangat penting dan banyak dijumpai. Kecerdasan Buatan atau Sistem cerdas atau Intelegensi Buatan atau Artificial Inteligence merupakan cabang terpenting dalam dunia komputer. Komputer tidah hanya alat untuk menghitung, tetapi diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bias dikerjakan oleh manusia. Manusia mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penalaran dengan baik, agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus dibekali pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.
Sedangkan System cerdas adalah Suatu bentuk pengimplementasian dari sebuah sistem untuk membantu pekerjaan manusia agar lebih mudah atau membuat seolah olah mesin dapat menirukan manusia dalam proses pengambilan suatu keputusan.
adapun beberapa contoh dari sistem cerdas.
Contohnya adalah,
Suatu sistem aplikasi pendeteksi ruang parkir yang sudah di implementasikan di salah satu kota besar, Dimana aplikasi tersebut dapat mendeteksi daerah parkir mana yang masih memiliki ruang, Keuntungan dari sistem cerdas ini adalah pengendara tidak perlu repot repot lagi untuk melihat apakah pada tempat tersebut masih ada ruang parkir atau sudah penuh.
Sistem logika samar / fuzzy logic adalah sistem yang mengadopsi strategi kendali dengan logika inferensi samar. Logika inferensi (penyimpulan) samar ini mengolah data-data eksternal dengan menggunakan fungsi-fungsi keangotaaan yang bersifat samar. gambar di bawah ini menunjukkan struktur dasar sebuah sistem cerdas berbasis logika samar.
Sistem cerdas berbasis pengetahuan adalah sistem yang memiliki kemampuan menyerap kepakaran seorang ahli. Sistem ini ditunjukkan pada gambar di bawah, memiliki sebuah blok utama berupa basis pengetahuan yang berisi informasi kepakaran. Informasi kepakaran dijabarkan algoritma cerdas, dan komponen prakondisi isyarat yang mengatur kerja sensor-sensor. Algoritma cerdas inilah yang memutuskan aksi-aksi yang tepat untuk setiap keadaan/status sistem.
Jaringan syaraf tiruan (neural network),jaringan syaraf tiruan terinspirasi dari sistem pengorganisasian otak manusia yang terdiri dari beratus milyar sel syaraf dengan tipe yang bervariasi. Neuron adalah sel syaraf khusus yang menghantarkan isyarat elektris. Sekitar 10% dari keseluruhan sel adalah neuron, atau ada sekitar 10 milyar neuron di dalam otak manusia. Setiap neuron berinteraksi dengan neuron yang lain melalui kontak yang disebut sinapsis. Rata-rata setiap neuron menerima isyarat dari sekian ribu sinapsis. Jadi otak dibangun dari jaringan neuron dalam jumlah sangat besar. Dalam gambar di bawah ini menunjukkan jaringan syaraf tiruan (berstruktur multilapisan) dengan sejumlah neuron yang dihubungkan oleh sinaptik-sinaptik. Perbesaran dari jaringan memperlihatkan dua buah neuron yang dihubungkan oleh sebuah sinaptik. Neuron melakukan dua buah operasi yaitu operasi penjumlahan isyarat-isyarat sinaptik terboboti (S) dan operasi aktivasi non-linear (F). Sinaptik mengirimkan isyarat dari satu neuron ke neuron berikutnya dengan bobot sebesar wij yang dapat diatur melalui prosedur pelatihan.
Beberapa dikutip dari http://kidodi.wordpress.com/2012/02/19/pengertian-sistem-cerdas/
Penerapan System Cerdas
Smart-Card
1. Physical Access Control System
Berbasis Smart-Card
Suatu sistem
pengaturan terhadap akses secara fisik yang baik adalah suatu jaringan yang
terkoordinir antara kartu identitas, mesin pembaca elektronis, databases
khusus, software dan jaringan komputer yang digunakan untuk memonitor dan
mengontrol “lalu lintas” melalui akses poin.Sistem akses secara fisik berbasis
smart card merupakan suatu cara pengamanan yang kuat untuk menjaga asset
perusahaan. Kartu identitas duberikan kepada setiap karyawan atau kontraktor
dalam perusahaan, yang berisi tentang informasi tentang perusahaan dan keterangan tentang kemungkinan penggunaan
kartu tersebut secara tidak sah dan identitas yang menunjukkan hak-hak pemegang
kartu identitas tersebut, yang semuanya dalam keadaan tercetak.
Biasanya setiap
kartu disertai foto pemegang kartu tersebut. Setiap kartu berisi informasi
rahasia tentang pemilik kartu tersebut dan kewenangan yang dimilikinya. Jika
seseorang terlibat dalam organisasi atau perusahaan tersebut dia akan menerima
kartu identitas yang berarti kewenangan orang tersebut telah tertulis secara
akurat dan aman serta telah disosialisasikan melalui sistem (jika beberapa
kewenangannya berubah, informasi yang baru tersebut dapat segera di ubah secara
aman melalui jaringan tersebut). Ketika
kartu tersebut diletakkan didalam atau dekat dengan pembaca elektronis, ada dua
kemungkinan terhadap pemegang kartu tersebut yaitu, kewenangan akses yang
ditunjukkan secara akurat dan aman atau penolakan terhadap akses untuk
tempat-tempat tertentu (contoh suatu kampus, sebuah areal parkir, bangunan
tertentu, kantor atau jaringan komputer tertentu). Ketika orang tersebut keluar
dari perusahaan, maka semua kewenangan aksesnya akan dihapus. Segala usaha yang
dilakukan oleh orang yang sudah keluar tersebut dimasa yang akan datang untuk
memasuki asset perusahaan menggunakan kartu yang sudah kedaluwarsa atau sudah
dihapus akan ditolak dan dicatat secara otomatis.
2. Sistem Pengendalian Physical
Access
Bagi pengguna, suatu sistem
pengendalian akses terdiri dari tiga alemen yaitu :
1) sebuah kartu atau tanda (identitas yang
valid) yang ditunjukkan pada mesin pembaca di pintu.
2) sebuah mesin pembaca di pintu masuk, yang
akan menunjukkan bahwa kartu tersebut valid dan pemegangnya berwenang memasuki
areal tersebut.
3) sebuah pintu atau gerbang yang secara
otomatis akan terbuka ketika akses tersebut diijinkan (valid)
Dibalik semua itu terdapat suatu
jaringan yang kompleks yang terdiri dari data, komputer-komputer, dan software
yang mendukung proses pengamanan. Pada bagian berikut akan diuraikan proses dan
kompenen dari sistem pengamanan terhadap akses secara fisik berbasis snart
card. Dalam bagian ini akan di ulas bagaimana contact dan contactless card
technology digunakan dalam mengontrol akses pada suatu asset atau ruangan atau
jaringan tertentu.
3. Proses Access Control
Proses
pengontrolan akses dimulai ketika seorang pengguna menunjukkan kartu
identitasnya (biasanya berupa kartu pegawai yang berupa smart card, badge atau
kartu identitas) ke mesin pembaca, yang biasanya terletak sebelum pintu masuk.
Mesin pembaca akan melakukan ekstraksi data dari kartu, memprosesnya dan
mengirimkan ke kontrol panel.Mula-mula kontrol panel akan melakukan validasi
untuk mesin pembaca kartu tersebutkemudian baru menerima data yang dikirimkan
oleh mesin pembaca kartu. Apa yang terjadi selanjutnya tergantung dari apakah
sistem tersebut bersifat sentralisasi atau terdistribusi.Dalam sistem yang
tersentralisir, kontrol panel akan meneruskan data kepada server pengendali
akses. Server pengendali akses akan membnadingkan data yang diterima dari kartu
dengan informasi tentang pengguna kartu yang tersimpan dalam database.
Software
pengendali akses akan membaca dan menunjukkan kewenangan akses dan melakukan
otorisasi bagi pengguna kartu, waktu, tanggal pintu masuk yang digunakan dan
informasi lainnya yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin keamanan. Jika
pengguna kartu ternyata memiliki akses, maka server pengendali akses akan
memberikan tanda kepada kontrol panel untuk membuka pintu. Kontrol panel
kemudian mengirimkan dua sinyal, satu untuk pintu yang harus dibuka dan yang
satunya kepada pintu pembaca kartu yang berupa sinyal atau suara yang
menandakan pengguna kartu tersebut boleh masuk.Dalam sistem
terdistribusi,kontrol panel adalah pengambil keputusan apakan pemegang kartu
tersebut diperbolehkan masuk atau tidak,. Secara periodic server pengendali
akses menyediakan data kepada kontrol panel untuk dapat digunakan oleh software
yang berada di kontrol panel mangambil keputusan apakan pengguna tersebut
diijinkan untuk mengakses tempat tersebut. Kemudian kontrol panel melakukan
seluruh tugas yang dilakukan oleh server seperti tersebut diatas (membuka pintu
dan memberi sinyal/tanda). Keuntungan dari sistem terdistribusi ini adalah
berkurangnya wajtu untuk komunikasi antara kontrol panel dan server pengendali
serta pusat data, sehingga performa dari
sistem meningkat.Jika sistem biometric
atau PIN disertakan dalam sistem tersebut, mesin pembaca biasanya melakukan
autentifikasi terhadap data ini.
Validasi dapat dilakukan oleh mesin pembaca
atau didalam kartu identitas tersebut dengan membandingkan data dengan template
biometric atau PIN yang tersimpan dalam kartu(dalam banyak kasus data biometric
akan dikirimkan ke kontrol panel untuk dilakukan pemrosesan). Jika informasi
tambahan tadi valid, maka mesin pembaca mengirimkan nomer kartu identitas
tersebut kepada kontrol panel, tetapi jika identifikasi tadi tidak valid,
kemudian mesin pembaca kartu juga mengidentifikasikannya, maka akses tersebut
akan ditolak.Respon untuk kartu yang invalid harus didefinisikan terlebih
dahulu dalam kebijakan dan prosedur pengamanan perusahaan. Server pengendali
dapat mengabaikan data dan tidak mengirimkan kode pembukaan pintu kepada
kontroler atau pintu yang tertutup. Hal ini dapat dilakukan dengan mengirimkan
tanda kepada mesin pembaca untuk mengeluarkan suara yang berbeda, sebagai suatu
tanda bahwa akses tersebut tidak dibenarkan. Hal ini juga dapat dilakukan
dengan peralatan security tambahan seperti closet circuit TV dan alarm, yang
dapat mengindikasikan bahwa kartu yang tidak sah sedang dicoba digunakan untuk
membuka sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar